Grobogan (Esposin) -- Selama tahun 2010 hingga Maret 2011, ada 66 koperasi di Kabupaten Grobogan tidak beroperasi atau tutup. Selain itu sekitar seratusan koperasi lainnya mengalami mati suri.
“Di tahun 2010 ada 412 koperasi yang beroperasi kemudian 66 koperasi di antaranya tidak beroperasi atau tutup, sehingga sampai akhir tahun 2010 tinggal 346 koperasi,” terang Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Grobogan, Drs Karsono didampingi Kabid Bina Lembaga Koperasi Wiyanto, ketika ditemui Esposin, Kamis (10/3/2011), di ruang kerjanya.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Memasuki tahun 2011, lanjut Karsono, muncul koperasi baru sebanyak 14 koperasi. Sehingga jika ditotal setelah dikurangi yang tutup, sampai akhir Maret 2011 ada 360 koperasi yang masih aktif.
Mengenai jenis koperasi yang sudah tidak beroperasi sebagian besar koperasi simpan pinjam (KSP) dan koperasi petani (Koptan). Penyebab tutupnya puluhan koperasi tersebut menurut Karsono, lebih dikarenakan permodalan serta manajemen yang tidak cukup baik.
Selain ada koperasi yang tidak beroperasi, menurut Karsono, ada juga koperasi yang mengalami mati suri atau beroperasi secara terbatas namun tidak mampu melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT).
“Tahun 2010 hanya ada 244 koperasi yang mampu melaksanakan RAT tahun buku 2009, sehingga ada seratusan koperasi mati suri,” ujarnya.
(rif)