Esposin, SOLO—Sebanyak 50 anak berkebutuhan khusus (ABK) dari sekolah inklusi di Kota Solo bakal mementaskan teater di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo, Senin (26/8/2014).
Pentas tersebut diinisiasi oleh perkumpulan Teater Ruang Hening Semarang. Pentas dengan tajuk Aku Bangga Menjadi Anak Garuda itu didukung oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra (Pusbanglin), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudritek).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Pentas itu akan melibatkan sejumlah siswa dari sekolah inklusi seperti SDN Nayu Barat 1 Solo, SDN Pajang 1 Solo, SD Wiropaten Solo, YPAC Solo dan MYP-HS Al Firdaus Sukoharjo.
Sutradara pentas dari Teater Ruang Hening, Prawoto Susilo, mengatakan sengaja mengajak ABK untuk mementaskan teater. Dia ingin melatih mental anak-anak agar lebih percaya diri.
“Saya rasa seni pertunjukan juga bisa menjadi salah satu terapis untuk teman-teman berkebutuhan khusus,” kata dia ketika ditemui awak media di YPAC Solo, Selasa (23/7/2024).
Dia mengatakan dalam proses latihan, 50 ABK akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka dilatih untuk membuat puisi. Hasilnya, Purwoto mengatakan puisi karya anak-anak akan dikembangkan menjadi bagian dari pentas teater.
“Mereka membuat puisi berdasarkan arahan dari pelatih, termasuk saya sebagai sutradara. Setelah itu dipentaskan dalam bentuk drama [teater] judulnya Aku Bangga Menjadi Anak Garuda,” kata dia.
Kepala SDN Nayu Barat 1 Solo, Wahyu Ratnawati, mengatakan ada 12 siswanya yang ikut dalam pementasan teater tersebut.
“Insya Allah ada 12 siswa yang ikut dengan berbagai latar belakang kebutuhan khusus. Kami sudah memilih berdasarkan kemauan siswa dan ketersediaan orang tua. Jadi semua mendukung kegiatan ini,” kata dia.
Dia berharap melalui pentas teater ini bisa membentuk karakter para siswa. Selain itu menjadi wadah apresiasi bagi anak berkebutuhan khusus untuk bisa menampilkan bakat keseniannya.
Selama ini pihaknya sudah membina para siswa melalui berbagai macam program sekolah seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), kegiatan intrakurikuler, kegiatan kokurikuler dan lainnya.
“Dari program-program itu diharapkan siswa dapat membentuk karakter, dan diharapkan bisa menjadi siswa yang adaptif sesuai dengan zamannya,” kata dia.