Esposin, GARUT -- Sebanyak empat siswa menjadi korban atap salah satu ruang kelas ambruk di SDN 1 Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyatakan empat siswa yang menjadi korban atap sekolah ambruk itu sudah mendapatkan penanganan dokter. Dia menyebut kondisinya mulai membaik.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
"Ada empat orang [siswa] yang tertimpa [atap sekolah yang ambruk]. Tadi saya langsung ke puskesmas dan sudah ditangani dengan baik," kata Helmi Budiman usai meninjau bangunan SDN 1 Bunisari, Garut yang ambruk, Selasa (4/10/2022).
Ia menuturkan peristiwa atap salah satu ruangan di SDN 1 Bunisari Garut itu ambruk saat kegiatan belajar mengajar sekitar pukul 10.00 WIB.
Siswa yang sedang belajar tertimpa material atap bangunan seperti kayu dan genting. Akibatnya, mereka harus mendapatkan penanganan medis di puskesmas terdekat.
Baca Juga : Atap Ambrol, Siswa SDN Gantiwarno Karanganyar Belajar di Lahan Parkir
Kondisi siswa tersebut, kata Helmi, sudah ditangani dokter dan diperbolehkan pulang. "Ketemu sama dokternya. Luka ya ada dijahit dan pulang dilakukan rawat jalan," jelasnya.
Ia memastikan seluruh biaya pengobatan maupun perawatan akibat kejadian itu ditanggung oleh pemerintah daerah. "Saya sudah tugaskan tadi Kepala Dinas Kesehatan [maupun] puskesmas untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Gratis sampai sembuh," ungkap dia.
Helmi menyampaikan permohonan maaf kepada siswa maupun orang tua terkait kejadian sekolah ambruk tersebut. Dia berharap kejadian tersebut kali terakhir.
Selain itu, Helmi berharap siswa yang menjadi korban dapat secepatnya sembuh dan bisa kembali lagi bersekolah seperti biasa. "Kami doakan mudah-mudahan cepat sembuh."
Baca Juga : Ngeri! Atap Kelas Nyaris Ambrol, SD di Kudus Ini Masih Digunakan Siswa