by Kusnul Isti Qomah Jibi Harian Jogja - Espos.id News - Senin, 11 Januari 2016 - 15:55 WIB
Espos.id, JOGJA- Tuntutan kreativitas yang tinggi untuk menghasilkan copywriting yang baik dan tepat sasaran sering diidentikkan dengan tingkat stres yang tinggi bagi seorang copywriter.
Untuk menangani stres, sangat berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Managing Director PT Mara Advertising Adhy Prihantoro menganjurkan, ketika seorang copywriter sudah sampai titik jenuh, kegiatan membuat copywriting harus dihentikan sejenak dan digantikan dengan aktivitas lain untuk menyegarkan pikiran.
Aktivitas itu bisa berupa menonton acara di televisi, mengobrol dengan rekan-rekan kerja lain, browsing info ringan, dan beberapa kegiatan lainnya. Hal itu bisa berfungsi untuk memicu dan menyegarkan kembal ide-ide untuk melanjutkan copywriting.
“Kalau di Mara Advertising, teman-teman ada yang refreshing sejenak dengan ngangkring [jajan di angkringan] di depan kantor, kongkow-kongkow sejenak di depan kantor, muter-muter kota sejenak, atau merokok di halaman kantor,” kata dia, kepada Harian Jogja, baru-baru ini.
Copywriter merupakan profesi di lingkungan periklanan yang bersifat komersial yang tugasnya menulis naskah iklan, baik untuk iklan cetak (print ad), iklan televisi (TV Commercial), iklan radio (Radio Commercial), dan segala macam bentuk komunikasi merek. PT Mara Advertising memiliki dua orang copywriter. Tidak ada pembagian tugas secara khusus karena pekerjaan disesuaikan dengan order yang masuk.
PT Mara Advertising sendiri, bermula dari CV Mara Visual Art yang didirikan pada 25 Maret 1984 oleh S Djarot Soediroprono yang mulai merintis usahanya di bidang jasa periklanan. Pada 22 Desember 1990 berubah menjadi PT Mara Advertising sekaligus menempati kantor baru di Jl Mawar no 22, Baciro, Jogja.