by Redaksi - Espos.id News - Selasa, 8 Februari 2011 - 18:08 WIB
Temanggung -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Edward Aritonang mengatakan massa pelaku kerusuhan di Temanggung berasal dari daerah pinggiran kota Temanggung dan luar daerah Temanggung. Mereka datang setelah mendapatkan undangan melalui pesan singkat handphone dalam acara dakwah.
Pernyataan itu disampaikan Edward dalam jumpa pers, Selasa (8/2) sore di Markas Kepolisian Resor Temanggung. “Diantara mereka yang datang dikirimi SMS untuk berkumpul demi kepentingan dakwah,” kata dia.
Para pelaku kerusuhan itu, kata Edward, datang berbaur dengan anggota masyarakat yang lain. Tak ada penampilan mencolok dari perusuh itu. Praktis, kata Edward, kondisi itu menyulitkan petugas untuk mengidentifikasi dan membedakan massa, mana yang anggota pelaku kerusuhan dan bukan.
Dalam kasus kerusuhan ini, undangan dakwah itu telah dibelokkan dan berujung pada kerusuhan yang mengakibatkan sejumlah bangunan ibadah, sekolah, markas Polres Temanggung dan gedung Pengadilan Negeri Temanggung rusak. Selain itu, sebanyak 9 orang terluka dan sejumlah kendaraan bermotor rusak.
Dia berjanji akan mengusut tuntas kasus ini. “Siapa yang membelokkan (undangan dakwah) itu? Ini yang akan kami selidiki,” kata dia. Tempointeraktif