Cimahi--Dua orang pengrajin batik asal Kota Solo akan merancang pakaian nasional Republik Seychelles.
Demikian dikatakan Konsulat Kehormatan Negara Republik Seychelles untuk Indonesia, Nico Barito, seusai menghadiri acara pendeklarasian kerjasama bidang pendidikan Universitas Jendral Achmad Yani Bandung dengan Somalia, Palestina dan Republik Seychelles, di Kota Cimahi, Sabtu (24/10).
Promosi Dorong Pariwisata Hijau Mandalika, BRI Ajak Pembalap MotoGP Tanam Pohon
"Di Republik Seychelles tidak ada industri kreatif, kami tidak punya pakaian nasional seperti Batik atau sejenisnya. Oleh karenanya, kami telah mendelegasikan dua orang desainer batik asal Solo untuk merancang pakaian nasional negara kami Republik Seychelles," kata Nico.
Menurutnya, bukti bahwa karya generasi muda Indonesia banyak digunakan oleh masyarakat Republik Seychelles ialah banyaknya souvenir atau kerajinan tangan yang dijual di Republik Seychelles namun dibuat oleh industri kreatif Indonesia.
Dikatakannya, hampir seluruh sektor pariwisata di Republik Seychelles manajemennya dikelola oleh Indonesia.
"Penduduk di negara kami sangat terkesan dengan pelayanan orang-orang Indonesia yang bekerja di Republik Seychelles, terutama orang Indonesia yang mengelola usaha di sektor pariwisatanya," kata Nico.
Dikatakannya, selama tahun 2009 ada sekitar 250 warga Indonesia yang bekerja di Republik Seychelles. Rata-rata WNI yang bekerja di Republik Seychelles bekerja di sektor pariwisata.
"Hingga saat ini, ada sekitar 250 WNI yang bekerja Republik Seychelles," katanya.
Republik Seychelles adalah sebuah negara kepulauan di tengah Samudra Hindia, sekitar 1.600 km sebelah timur daratan Afrika, dan sebelah timur laut Madagaskar.
ant/fid