Esposin, JAKARTA -- Kinerja 100 hari kerja Gubernur Anies Rasyid Baswedan dan Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno disorot sejumlah pihak. Ada yang memuji, namun banyak yang mengkritik. Salah satu bentuk kritik itu adalah membandingkan pencapaian Anies-Sandi dengan pencapaian Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Perbandingan itu muncul dari politikus PDIP yang menjadi fraksi terbesar di DPRD DKI Jakarta.
"Dari segi kinerja selama 100 hari ini pelaksanaan untuk pelelangan proyek atau program pembangunan itu pada waktu yang sama bulan sama tahun beda, itu jomplang sekali. Pak Anies-Sandiaga cuma sanggup lelang kegiatan pembangunan bulan Januari ini hanya Rp200 miliar," ujar penasihat Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jakarta Syahrial, di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2018), dilansir Suara.com.
Syahrial mengatakan di periode yang sama, pemerintahan Ahok mampu melaksanakan pelelangan sampai Rp5,4 triliun. "Ini bisa dibayangkan kalau ini berbanding lurus nanti, berapa penyerapan anggaran pada akhir tahun ini. Kami prihatin penyerapan anggaran pada tahun 2017 hanya 88 persen," kata Syahrial.
"Bandingkan dengan daerah lain. Jadi sebagai ibu kota kami merasa malu dengan hal ini. Jika seperti ini, penyerapan anggaran cuma bisa 60-70 persen," Syahrial menambahkan.
Anies dan Sandiaga dilantik pada 16 Oktober 2017. Semasa kampanye di Pilkada Jakarta 2017, Anies-Sandi dikenal dengan sejumlah janjinya. Berikut sejumlah janji program Anies-Sandi yang dikutip Esposin beberapa waktu lalu:
OK OCE
Sandiaga Uno pernah mengatakan program wirausaha One Kecamatan One Center for Enterprenuership (OK OCE) yang diinisiasi bersama Anies Baswedan akan menjadi terobosan masalah urbanisasi yang kerap melanda Jakarta. Sandi menuturkan pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus bisa mengatasi masalah urbanisasi dengan menciptakan banyak lapangan kerja.
"Kami menyiapkan program OK OCE dimana kami akan menciptakan 44 pusat pertumbuhan industri di Jakarta," jelas Sandi pada Jumat (10/2/2017) lalu.
Politikus Partai Gerindra itu mengungkapkan program OK OCE dihadirkan guna menonjolkan kemampuan anak muda guna memajukan Jakarta. Melalui program OK OCE pasangan ini akan membangun entrepreneurship center di kelurahan-kelurahan. Mereka akan memberikan pelatihan ketrampilan bagi pekerja yang terkena PHK serta memetakan lahan pekerjaan yang mengalami defisit/surplus jumlah pekerja.
KJP Plus
Anies-Sandi berjanji tidak akan menghapus program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Sehat (KJP), melainkan meningkatkan performanya dengan sebutan KJS dan KJP Plus. Anies mengklaim KJP Plus juga bakal menjangkau anak putus sekolah.
"KJP Plus yang kami siapkan dipastikan bukan hanya untuk anak sekolah, tetapi juga untuk anak yang putus sekolah," ujar Anies dalam debat Pilkada DKI Jakarta kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Memberikan perhatian dan dukungan tidak hanya bagi pendidikan formal, namun juga informal, dengan mengembangkan dukungan Kartu Jakarta Pintar atau dukungan lainnya. Selain itu, Anies-Sandi juga berencana menambah jumlah guru, dosen, dan tenaga kerja medis untuk mendukung kebutuhan bidang pendidikan dan kesehatan.
Program Rumah DP 0%
Salah satu program pasangan Anies-Sandi yang mungkin menarik banyak minat warga Jakarta adalah uang muka rumah Rp0. Program ini ditujukan agar masyarakat Jakarta bisa memiliki rumah di Ibu Kota. Walaupun secara spesifik pasangan ini belum menyebutkan lokasinya, namun hunian untuk warga dipastikan akan berbentuk rumah susun.
Rumah susun itu akan berlokasi di tengah kota dengan harga terjangkau untuk kelas menengah dan bawah, sekaligus bisa menekan biaya transportasi. Selain rumah, mereka hendak membangun dan revitalisasi ruang publik rekreasi seperti pantai publik, museum, dan taman kota
Tolak Reklamasi
Anies mengatakan keadilan bagi para nelayan di Jakarta Utara harus ditegakkan dengan menolak rencana reklamasi di Teluk Jakarta. "Semua nelayan yang ada di sini, kita mengirimkan pesan kepada seluruh Indonesia, kita ingin ada keadilan di Jakarta," kata Anies saat berpidato dalam Parade Nelayan Tolak Reklamasi, di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (8/2/17).
Anies beralasan pemerintah seharusnya melindungi rakyat kecil, termasuk nelayan. Reklamasi disebutnya hanya akan menguntungkan sebagian pihak saja sementara merugikan lebih banyak rakyat kecil karena mengganggu mata pencahariannya dan merusak lingkungan.
Program Khusus Lansia dan Difabel
Saat berkampanye di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/17), Anies mengatakan kepada warga bahwa warga lansia akan menerima bantuan Rp300.000 per bulan. "Yang tidak kalah penting bagi warga lansia adalah pelayanan kesehatan. Jadi meski pun ada bantuan finansial, penting juga memastikan kesejahteraan sehari-hari lansia terjamin," ujarnya.
Anies juga mengaku siap rutin mengunjungi rumah-rumah yang ditinggali warga lansia untuk mengecek kondisi kesehatan mereka. Tidak hanya itu, Anies juga berjanji akan melibatkan perempuan dan kelompok masyarakat dengan kemampuan berbeda (difabel dalam pembuatan kebijakan).
"Kami akan berpihak pada perempuan dan kelompok difabel. Kami akan ajak mereka terlibat. Kami tidak ingin sok tahu. Ide dari mereka, keberpihakan dari kami," kata Anies dalam debat ketiga Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, beberapa waktu lalu.