Esposin, SOLO — Ulasan tentang residivis penodaan agama, Pendeta Saifuddin Ibrahim yang tak henti menyerang Islam menjadi berita terpopuler di Esposin, Minggu (24/4/2022).
Dari tempat persembunyiannya di Amerika Serikat, Saifuddin Ibrahim terus memproduksi konten-konten yang menyerang agama Islam.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Selain berstatus mantan narapidana penodaan agama, Saifuddin Ibrahim kini juga telah berstatus tersangka kasus serupa karena meminta 300 ayat Alquran dihapus lantaran dianggap sebagai sumber kekerasan.
Tak hanya membuat marah umat Islam, perilaku Saifuddin Ibrahim juga membuat gerah umat Kristen dan Katolik. Beberapa pendeta bersuara agar Saifuddin segera ditangkap dan diproses hukum.
Baca Juga: Pendeta Joshua: Saifuddin Kamu Enak Kabur ke AS, Kami di Sini Susah!
Siapa sebenarnya Saifuddin Ibrahim yang membuat heboh Tanah Air ini? Saifuddin adalah putra kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang lama hidup di Kota Solo, Jawa Tengah.
Terlahir sebagai seorang muslim, Saifuddin menekuni agama Islam sejak kecil. Ia menamatkan kuliah di Fakultas Ushuluddin Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 1989.
“Pertama ketemu dia sebelum masuk ke Sobron (Pondok Pesantren Hajah Sobron). Saya dan dia mengambil Fakultas Ushuluddin Jurusan Perbandingan Agama UMS. Di situ belajar semua agama, aliran kepercayaan,” ujar Syamsul Hidayat, teman sekamar Saifuddin Ibrahim saat kuliah di Solo.
Syamsul Hidayat kini menjabat Dekan Fakultas Agama Islam UMS. Dikutip Esposin dari program Fakta di kanal Youtube TVOneNews, Sabtu (23/4/2022), Syamsul mengatakan dirinya bersahabat dengan Saifuddin sejak 1984.
Baca Juga: Bikin Geram Muslim, Saifuddin Ibrahim Juga Picu Kemarahan Pendeta
Yang mengagetkan, ternyata Saifuddin adalah seorang pejuang Negara Islam Indonesia (NII). Menurut Syamdul, Saifuddin Ibrahim terpapar paham NII setelah lulus sebagai mahasiswa di UMS.
“Ya sejak lulus itu terpapar NII dan aktif merekrut anggota saat menjadi pengasuh Ponpes di Sawangan, Depok dan di Ponpes Az Zaytun Indramayu, Jawa Barat,” katanya.
Semenjak saat itu Saifuddin kian larut dalam NII. Ia merekrut banyak orang untuk bergabung dengan organisasi terlarang tersebut hingga memicu banyak konflik dengan komunitas Islam lainnya di Depok.
Karena menimbulkan keresahan, PP Muhammadiyah pada tahun 1994 menugaskan Budi Nurastowo Bintriman untuk membendung pengaruh Saifuddin Ibrahim di Sawangan, Depok. Budi adalah adik kelas Saifuddin Ibrahim di UMS.
Selain ulasan tentang Saifuddin Ibrahim, ulasan lain terkait anak Saifuddin yang meminta ayahnya menyerah, pengakuan pembeli tanah yang bongkar tembok Keraton Kartasura, pemuda Sragen meninggal terbentur cor beton saat kecelakaan, hingga Bupati Sukoharjo mendesak usut tuntas penjebolan Benteng Keraton Kartasura juga menjadi berita terpopuler di Esposin.
Berikut 10 Berita terpopuler di Solopos 24 jam terakhir hingga Minggu (24/4/2022):
Saifuddin Ibrahim, Mantan Antek NII yang Kini Terus Menghina IslamAnak Saifuddin Ibrahim: Menyerahlah Papa, Kibarkan Bendera Putih!
Pengakuan Pembeli Tanah: Pak RT Suruh Bongkar Tembok Keraton Kartasura
Motor Senggol Pikap, Pemuda Sragen Meninggal Terbentur Cor Beton
Wah Gede Lur! Perusak Benteng Keraton Kartasura Terancam Denda Miliaran
Bikin Geram Muslim, Saifuddin Ibrahim Juga Picu Kemarahan Pendeta
2 Kirab Malam Selikuran Keraton Solo, Ini Bedanya Menurut Gusti Moeng
Bupati Etik: Usut Tuntas Kasus Penjebolan Benteng Keraton Kartasura!
Pelaku Perusakan Benteng Keraton Kartasura Terancam 15 Tahun Penjara
Ketua TACB: Penjebolan Benteng Keraton Kartasura Melanggar Hukum!