Esposin, SOLO--Ulasan tentang ratusan petani dari tiga desa yakni Wonodoyo, Gedangan, dan Jombong, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, menggeruduk pengurus paguyuban tengkulak yang diundang mediasi ke Balai Desa Gedangan, Selasa (20/8/2024), menjadi berita terpopuler di laman Esposin, Rabu (21/8/2024) pagi.
Berita terpopuler tersebut mengungkap para petani memprotes monopoli harga tembakau oleh tengkulak tersebut. Mereka menuntut agar paguyuban tengkulak dari warga lokal dibubarkan karena telah memonopoli harga tembakau paling tidak di tiga desa tersebut.
Mediasi awalnya dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dan hanya mengundang perwakilan petani, paguyuban tengkulak, dan aparat terkait. Namun, para petani lain berbondong-bondong datang menggeruduk ke Balai Desa Gedangan.
Sekitar pukul 14.00 WIB, massa akhirnya bubar setelah tujuh pengurus paguyuban tengkulak lokal menandatangani kesepakatan. Para tengkulak lokal tersebut diantar ke rumah masing-masing oleh aparat kepolisian.
Salah satu petani asal Desa Wonodoyo, Supanto, mengatakan biasanya ada tengkulak tembakau dari luar daerah seperti Wonosobo, Temanggung, dan sebagainya. Supanto mengatakan sejak dulu tengkulak luar kota bisa masuk. Terlebih, petani menganggap harga dan timbangan dari tengkulak luar daerah lebih baik.
“Nah, akhir-akhir ini tengkulak lokal sini membuat paguyuban. Intinya pembelian dari luar itu ditolak, tengkulak luar dilarang membeli langsung ke petani, belinya disuruh ke tengkulak lokal itu,” kata dia kepada Esposin seusai pertemuan.
Para petani menganggap hal tersebut sebagai upaya monopoli harga karena tengkulak luar tidak diperbolehkan membeli langsung ke petani akan tetapi lewat tengkulak lokal.
Di kalangan petani juga beredar rekaman suara diduga anggota paguyuban tengkulak yang meminta, bahkan mengintimidasi, tengkulak luar daerah untuk tidak membeli tembakau langsung ke petani. Keresahan petani tembakau akhirnya tak terbendung akibat voice note tersebut.
“Akhirnya Kades Gedangan bersama teman-teman petani berinisiatif memediasi antara organisasi dan petani dan diberitahu bahwa petani tidak terima,” kata dia.
Selain ulasan tersebut, kabar lain tentang pendaftaran CPNS 2024, kecelakaan mau di Kartasura dan Gesi Sragen, putusan MK terkait UU Pilkada, hingga daerah rawan gempa megathrust juga masuk daftar berita terpopuler pagi ini.
Berikut 10 berita terpopuler Esposin 24 jam terakhir hingga Rabu (21/8/2024) pagi:
Protes Monopoli Harga Tembakau, Ratusan Petani Boyolali Geruduk Tengkulak
Pemkab Sragen Buka Pendaftaran CPNS 2024, Ini Daftar Lowongannya
Tertabrak Bus saat Pulang Ngajar, Guru SMPN 3 Kartasura Sukoharjo Meninggal
Atraksi Budaya hingga Miniatur Pesawat di Karnaval Pembangunan Karanganyar
Ini Dia 5 Formasi CPNS Solo 2024 dengan Jumlah Lowongan Terbanyak
Truk Dump vs Motor di Gesi Sragen, 1 Pelajar Meninggal dan Lainnya Luka-luka
Waspada! 4 Daerah Pantai Selatan Jateng Rawan Terdampak Gempa Megathrust
Putusan MK Berpotensi Munculkan 5 Paslon Wali Kota dan Wawali Solo 2024
Instagram Pratama Arhan Diserbu Ribuan Warganet Usai Isu Perselingkuhan Azizah
Pendaftaran Seleksi CPNS Klaten Sudah Dibuka, Cek Lowongan dan Kualifikasinya